Matahari Bali yang terik pada Minggu, 14 September 2025, menjadi saksi bisu petualangan kami. Dengan grup kecil beranggotakan lima orang, kami memulai perjalanan touring yang bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah eksplorasi potensi motor listrik di medan sesungguhnya. Maka Cavalry, dengan desain gagah dan teknologi yang dijanjikan, menjadi kuda besi andalan kami, siap menempuh rute menantang dari Denpasar hingga Singaraja dan kembali lagi, total jarak tempuh yang mencapai 170 km.
Perjalanan dimulai dari Maka Showroom di Teuku Umar, Denpasar. Melewati kepadatan kota, Maka Cavalry menunjukkan keunggulannya yang tak terduga. Manuver di antara kemacetan terasa begitu ringan dan lincah, seolah motor ini adalah bagian dari tubuh kami. Posisi stang yang pas, dikombinasikan dengan titik berat baterai yang diletakkan di tengah bawah, memberikan rasa keseimbangan yang luar biasa. Akselerasi instan tanpa jeda menjadi penyelamat, memungkinkan kami bergerak sigap menembus antrean kendaraan. “Sepertinya power motor ini paling tinggi dari yang pernah saya bawa, Om,” bisik Kang Nobon melalui Discord, mengamini sensasi akselerasi yang kami rasakan bersama.

Memasuki jalur yang lebih terbuka di kawasan Desa Luwus, adrenalin kami mulai terpacu. Tanpa ragu, kami menambah kecepatan dan melakukan manuver menyalip. Di tanjakan panjang menuju Pasar Baturiti, Maka Cavalry kembali membuktikan diri. Akselerasinya tidak melemah sedikit pun. Motor ini terus melaju dengan penuh percaya diri, mendahului kendaraan lain dengan begitu mudahnya. Rasanya seperti mengendarai motor konvensional dengan controller yang sangat responsif, memberikan pengalaman berkendara yang familiar namun jauh lebih bertenaga.
Jalur berkelok menjelang Candikuning menjadi panggung bagi Maka Cavalry untuk memamerkan kehebatannya. Kombinasi sempurna dari bobot motor yang pas, pusat gravitasi yang rendah, akselerasi powerful, suspensi ganda yang bisa diatur, dan cengkeraman ban yang kokoh, menciptakan kenikmatan berkendara yang setara dengan motor matic touring ber-cc besar. Namun, dengan bodi yang lebih ramping, manuver di tikungan terasa jauh lebih ringan. Sebagai pengendara yang kebetulan memiliki postur pas-pasan, saya sangat menghargai kenyamanan ini. Motor terasa tidak terlalu bongsor, pas di kaki, dan sangat nyaman dikendarai.

Perjalanan pulang menjadi ujian sesungguhnya bagi kami berdua, saya dan Kang Nobon. Kami sepakat untuk memaksimalkan kecepatan sejak awal, mengabaikan persentase baterai yang tersisa. Dengan rasa penasaran yang tinggi, kami melibas tanjakan dan turunan Gitgit menggunakan Mode Hi-Torque, melawan saran untuk menggunakan Hi-Regen di turunan. Hasilnya? Sensasi berkendara yang sungguh luar biasa. Di setiap tikungan tajam, kecepatan 70-78 km/jam terasa menyenangkan. Maka Cavalry benar-benar menaklukkan setiap kelokan dengan presisi, membuat kami berdua meninggalkan rombongan lain jauh di belakang.
Touring ini bukan hanya sekadar menguji kemampuan teknis Maka Cavalry, tetapi juga membuktikan bahwa motor listrik telah berevolusi jauh melampaui ekspektasi. Dari akselerasi instan, manuver lincah, hingga ketangguhan menaklukkan tanjakan, Maka Cavalry memberikan pengalaman berkendara yang tak terlupakan. Ini adalah testimoni nyata dari para pengendara yang merasakan langsung perbedaan yang ditawarkannya. Maka Cavalry bukan hanya motor, tapi sebuah partner yang siap menemani setiap petualangan, menembus batas, dan menciptakan cerita di setiap putaran rodanya.
Perjalanan pulang dari Singaraja menuju Denpasar adalah puncak dari semua petualangan ini. Setelah berhasil menaklukkan tikungan tajam dan turunan ekstrem Gitgit, saya (Gde Malen) dan Kang Nobon dari Satgas GoJek Bali, yang kebetulan turut serta dalam touring ini, sepakat untuk memacu Maka Cavalry hingga batasnya. Kami tidak lagi peduli dengan persentase baterai yang tersisa, namun lebih terfokus untuk merasakan sensasi yang berbeda dan membandingkannya dengan motor konvensional yang biasa kami kendarai.

Lepas dari shortcut Gitgit, kami berdua melibas jalur lurus dan berkelok dengan kecepatan tinggi, seolah Maka Cavalry menjadi bagian tak terpisahkan dari tubuh kami. Setiap putaran throttle menghasilkan akselerasi instan yang memacu adrenalin. Motor ini menunjukkan ketangguhan luar biasa, performa yang stabil, dan kelincahan yang membuatnya terasa seperti motor sport di balik wujud skuter matic. Pengalaman ini benar-benar membuka mata kami terhadap potensi motor listrik yang sesungguhnya.
Kisah detail tentang perjalanan liar kami, bagaimana Maka Cavalry menantang semua ekspektasi, (Beyond Limits: Menguji Performa Liar Maka Cavalry di Medan Turunan Bali) akan kami bagikan dalam artikel testimoni yang terpisah. Jangan lewatkan kelanjutan cerita kami dan bersiaplah untuk terpukau oleh performa Maka Cavalry yang sesungguhnya!




